Mengingat tingginya harga rumah, dengan saat ini paling murah dibanderol ratusan juta rupiah, pembelian rumah dengan cara kredit menggunakan program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) makin diminati.
Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), membeli rumah adalah salah satu hal yang tak mudah. Bahkan penawaran KPR saja tidak cukup meningkatkan daya beli.
Salah satu penyebab utamanya adalah karena pembeli harus membayar uang muka (DP) yang jumlahnya bisa mencapai puluhan juta rupiah, belum ditambah biaya lainnya.
Total biaya yang harus dikeluarkan merupakan nominal besar bagi masyarakat dengan penghasilan cukup. Sebagai solusinya, pihak perbankan mengeluarkan program kredit rumah tanpa DP.
Program ini memang menawarkan keringanan beban biaya beli rumah di awal, tapi tetap saja, di mana ada keuntungan, pasti ada kerugian yang harus dipertimbangkan. Simak rinciannya berikut.
Keuntungan
1. Bisa Kredit Semua Tipe Rumah
Mulai dari rumah tapak, ruko, rusun, hingga rukan bisa dibeli dengan program kredit rumah tanpa DP . Namun hanya untuk kredit properti pertama saja. Untuk kredit properti kedua dan seterusnya, tetap diberlakukan aturan pembiayaan uang muka, kecuali rumah dengan luas di bawah 21 meter persegi. Mengapa demikian? Karena properti kedua dan seterusnya dianggap sebagai bentuk investasi.
2. Memudahkan Akses Memiliki Rumah dengan KPR
Program ini bisa meningkatkan daya beli masyarakat, sehingga MBR juga bisa memiliki rumah dengan sistem KPR. Karena tidak membayarkan DP, pembeli rumah bisa fokus mengumpulkan biaya cicilan dengan tenor yang beragam, mulai dari 5, 10, 15, 20, sampai 25 tahun.
Kekurangan
1. Cicilan Rumah Lebih Tinggi
Jika menggunakan program ini, rumah yang dibeli secara utuh akan menjadi utang. Jika nilai utang tinggi, otomatis tempo cicilan semakin panjang dan berat.
2. Kenaikan Tingkat Bunga KPR di Tahun Berikutnya
Pertimbangan yang harus dilakukan dengan saksama adalah kenaikan tingkat bunga KPR. Biasanya, bank akan menetapkan fixed rate (bunga tetap) hanya di tahun pertama, untuk program kredit rumah. Setelahnya peminjam akan dikenakan floating rate (bunga mengambang) di tahun kedua dan seterusnya, sehingga berpotensi membuat beban cicilan semakin berat.
Bank Indonesia (BI) sudah memberi kelonggaran aturan kepada lembaga perbankan sehingga program kredit rumah tanpa DP bisa terwujud. Tanggung jawab terhadap kredit sepenuhnya diserahkan kepada masing-masing bank, sehingga membuat bank menjadi selektif dalam proses pengajuan KPR.
Agar pengajuan Anda diterima pihak bank, lakukan trik untuk mengajukan KPR tanpa DP berikut.
1. Buat Perhitungan yang Matang
Jangan hanya karena DP nol persen, Anda langsung bernafsu untuk mengikuti program. Program ini menuntut tanggung jawab selama bertahun-tahun, sehingga dibutuhkan perhitungan yang matang bagi calon kreditur.
Cara yang bisa dilakukan untuk membuat perhitungan ini adalah dengan mengkalkulasikan rasio cicilan dan penghasilan per bulan. Jumlah cicilan yang harus dibayar sebaiknya jangan lebih dari 30 persen total penghasilan atau total penghasilan harus lebih besar tiga kali lipat dari jumlah cicilan.
2. Ajukan KPR ke Beberapa Bank
Jika sudah memilih untuk membeli rumah dengan sistem KPR, Anda harus memulai untuk mempersiapkan segala syarat dan dokumen yang dibutuhkan, serta mengajukan ke beberapa bank agar saat ditolak dari bank yang satu, Anda masih punya kemungkinan untuk diterima oleh bank lainnya.
3. Hindari Ada Kredit Macet
Pastikan Anda tidak memiliki kredit macet ke pihak bank maupun lembaga keuangan lain yang bukan bank, agar memudahkan proses pengajuan kredit. Pengecekan dilakukan melalui proses Bank Indonesia (BI) Checking, di mana semua riwayat kredit seorang nasabah yang lancar maupun macet akan diketahui di sini. Riwayat kredit nasabah sendiri tercatat dalam Sistem Informasi Debitur (SID).
Apabila tertarik untuk mengikuti program ini, jangan lupa pertimbangkan keuntungan dan kerugiannya bagi Anda dan orang terkasih! Untuk informasi mengenai rumah Balboa Estate, Anda bisa langsung menghubungi 083877341850.