Perbedaan antara sealant asam dan netral terletak pada sifat kimia dan penggunaan yang direkomendasikan. Berikut adalah penjelasan tentang perbedaan-perbedaan tersebut:
- Sifat Kimia:
- Sealant Asam: Sealant asam juga dikenal sebagai sealant berbasis silikon asam. Mereka mengandung asam asetat dalam bentuk uap yang dihasilkan selama proses pengeringan. Ini membuat sealant asam cenderung memiliki bau yang kuat saat diaplikasikan dan dikeringkan. Mereka lebih cocok digunakan di area yang tidak terlalu sensitif terhadap asam, seperti kamar mandi, dapur, atau area eksterior.
- Sealant Netral: Sealant netral mengandung senyawa netral seperti silikon atau poliuretan. Mereka tidak menghasilkan gas asam selama proses pengeringan dan cenderung tidak memiliki bau yang kuat. Sealant netral lebih cocok digunakan di area yang sensitif terhadap asam, seperti kaca, logam, keramik, atau bahan lain yang rentan terhadap korosi.
- Aplikasi:
- Sealant Asam: Sealant asam umumnya digunakan untuk mengisi celah atau retak di area yang tidak terlalu sensitif terhadap asam, seperti area kamar mandi, wastafel, bak mandi, atau area dengan permukaan yang kuat seperti keramik atau batu. Mereka juga biasa digunakan di area eksterior, seperti sambungan antara kaca dan aluminium pada jendela.
- Sealant Netral: Sealant netral direkomendasikan untuk digunakan di area yang sensitif terhadap asam, seperti kaca, bahan berbasis alkali, logam, atau area dengan permukaan yang lebih lembut seperti plastik atau porselen. Mereka juga sering digunakan di area yang memerlukan fleksibilitas, seperti sambungan antara bingkai jendela dan dinding.
Penting untuk membaca petunjuk penggunaan dan merekomendasikan aplikasi dari produsen sealant yang spesifik, karena ada beberapa produk yang dapat digunakan sebagai sealant asam atau netral tergantung pada pengaturan aplikasi dan waktu pengeringan. Jika Anda memiliki keraguan, sebaiknya berkonsultasi dengan produsen atau ahli konstruksi untuk mendapatkan rekomendasi yang sesuai.
Tentu, berikut beberapa perbedaan tambahan antara sealant asam dan netral:
- Kestabilan Warna:
- Sealant Asam: Sealant asam cenderung memiliki kecenderungan untuk berubah warna seiring waktu. Mereka mungkin menguning atau mengalami perubahan warna lainnya akibat reaksi dengan kelembapan atau paparan sinar UV. Ini dapat menjadi masalah estetika terutama jika sealant digunakan di area yang terlihat.
- Sealant Netral: Sealant netral cenderung memiliki kestabilan warna yang lebih baik daripada sealant asam. Mereka lebih tahan terhadap perubahan warna dan mempertahankan tampilan aslinya dalam jangka waktu yang lebih lama.
- Keamanan terhadap Bahan:
- Sealant Asam: Sealant asam mungkin tidak cocok untuk digunakan di sekitar bahan-bahan tertentu, seperti logam yang rentan terhadap korosi atau bahan berbasis alkali. Asam asetat yang dihasilkan selama pengeringan dapat merusak atau merusak bahan-bahan tersebut.
- Sealant Netral: Sealant netral lebih aman untuk digunakan di sekitar berbagai jenis bahan karena mereka tidak mengandung asam yang dapat merusak atau merusak permukaan bahan.
- Kehidupan Raksa:
- Sealant Asam: Sealant asam umumnya memiliki kehidupan raksa yang lebih pendek, artinya mereka memiliki masa pakai yang lebih singkat setelah dibuka dari kemasan. Ini disebabkan oleh reaksi dengan kelembapan di udara yang menyebabkan pengerasan atau penggumpalan sealant dalam kemasan.
- Sealant Netral: Sealant netral cenderung memiliki kehidupan raksa yang lebih lama daripada sealant asam. Ini berarti mereka dapat bertahan lebih lama setelah dibuka, sehingga lebih hemat dan praktis untuk penggunaan jangka panjang.
Perlu diingat bahwa sealant asam dan netral memiliki karakteristik dan aplikasi yang berbeda, dan pemilihan yang tepat tergantung pada jenis pekerjaan yang akan dilakukan dan bahan yang akan digunakan. Pastikan untuk membaca dan mengikuti petunjuk produsen serta melakukan uji coba kecil pada permukaan yang tidak terlihat sebelum menggunakan sealant pada area yang lebih luas.
